Dimana ada
asap, di situ ada api. Begitu juga halnya selingkuh, pasti ada sebabnya. Jangan
kira setelah menikah kemungkinan selingkuh akan berkurang. Ketika pasangan
sudah tertangkap selingkuh, Anda pun bertanya-tanya, kenapa dia tega selingkuh?
Mempertahankan
pernikahan dari hadirnya orang ketiga adalah hal tersulit untuk beberapa
pasangan. Rumah tangga yang sudah dibangun bertahun-tahun pun seketika hancur
berantakan ketika suami atau istri merasa dikhianati.
Seorang peneliti
dari University of Washington Center for the Study of Health and Risk Behaviors
pun mencoba melakukan analisis terhadap pasangan suami istri yang melakukan
selingkuh.
Bonnie Eaker
Weil, PhD dan rekannya mengamati data dari hasil survei General Social Survey,
dan menyebutkan bahwa kecenderungan selingkuh di era sekarang lebih cepat dari
era-era sebelumnya.
Sebanyak 20
persen pria dan 15 persen wanita di bawah umur 35 tahun saat ini ditemukan
sudah tidak setia lagi dan melakukan perselingkuhan dengan orang lain.
“Ketika
seorang pria merasa pernikahannya tidak berjalan dengan baik, ia cenderung
mencari sosok lain di luar sana sebelum keadaannya bertambah parah dengan
hadirnya anak,” ujar David Popenoe PhD dari National Marriage Project at
Rutgers University, seperti dilansir Lemondrop, Kamis (3/9/2009).
Berdasarkan
hasil survei tersebut, para peneliti pun menemukan 5 alasan utama mengapa
pasangan berselingkuh.
1. Anda tidak
bisa melawan rasa bosan
Menjadi seorang pasangan berarti tinggal satu atap, bertemu tiap hari dan melakukan aktivitas yang sama tiap hari. Tidak jarang hal itu memunculkan rasa bosan. Namun mereka yang memilih selingkuh dan bermain api adalah mereka yang tidak bisa mengatasi dan melawan rasa bosan tersebut.
Menjadi seorang pasangan berarti tinggal satu atap, bertemu tiap hari dan melakukan aktivitas yang sama tiap hari. Tidak jarang hal itu memunculkan rasa bosan. Namun mereka yang memilih selingkuh dan bermain api adalah mereka yang tidak bisa mengatasi dan melawan rasa bosan tersebut.
Sebuah survei
yang dilakukan Census Bureau menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang
tinggal terpisah dan jarang bertemu justru lebih setia ketimbang mereka yang
bertemu setiap hari dan tinggal dalam satu atap.
2. Dunia maya
dan website
Saat ini, selingkuh lebih mudah karena akses mengenal orang lain lewat dunia maya pun semakin mudah. Dari 3,3 juta orang pengguna situs AshleyMadison.com, 500.000 orang diantaranya menjadi pasangan lewat situs perjodohan tersebut. Berawal dari iseng-iseng, lalu mulai muncul kecocokan, akhirnya rasa suka itu pun timbul dan mengalihkan Anda dari pasangan.
Saat ini, selingkuh lebih mudah karena akses mengenal orang lain lewat dunia maya pun semakin mudah. Dari 3,3 juta orang pengguna situs AshleyMadison.com, 500.000 orang diantaranya menjadi pasangan lewat situs perjodohan tersebut. Berawal dari iseng-iseng, lalu mulai muncul kecocokan, akhirnya rasa suka itu pun timbul dan mengalihkan Anda dari pasangan.
Hal lainnya
yang membuat dunia maya menjadi akses seseorang untuk berselingkuh adalah
mudahnya mendapatkan gambar-gambar pornografi. The University of Washington
menemukan bahwa pria di bawah umur 35 tahun melakukan selingkuh 2 hingga 3 kali
lebih banyak setelah menonton film porno. Bahkan diantaranya memiliki perilaku
seksual yang aneh.
“Kebanyakan
pria senang melihat hal seperti itu karena haus akan seks. Oleh karena itu,
daripada mencari di tempat lain, sebaiknya sang istri bersifat proaktif dengan
mengajaknya nonton film bareng untuk menjauhkannya dari berselingkuh,” ujar
Mary Jo Rapini, seorang seks psikiater dari Methodist Hospital in Houston.
3. Pria merasa
terbebani
Bagi pria, menikah adalah masalah yang serius. “Mereka merasa harus bertanggung jawab penuh untuk menjadi suami atau ayah yang baik. Hal ini membuat seorang pria, terutama yang menikah di usia muda menjadi stres, bosan dan kemudian mencari pelarian,” ujar profesor dan terapis pernikahan, Terri Orbuch, PhD dari University of Michigan.
Bagi pria, menikah adalah masalah yang serius. “Mereka merasa harus bertanggung jawab penuh untuk menjadi suami atau ayah yang baik. Hal ini membuat seorang pria, terutama yang menikah di usia muda menjadi stres, bosan dan kemudian mencari pelarian,” ujar profesor dan terapis pernikahan, Terri Orbuch, PhD dari University of Michigan.
Untuk
mencegahnya selingkuh, sebaiknya setiap pasangan mengekspresikan rasa cintanya.
Ucapkan terima kasih karena dia sudah membersihkan kamar mandi atau melakukan
tugas rumah lainnya. Ingatkan selalu bahwa ia seksi, pintar dan pujian lainnya
yang bisa membangkitkan hormon oxytocin dan dopamin yang memicu rasa senang di
otak dan rasa cinta di hati.
4. Kehidupan
seks mendingin
Seks sangat berperan penting dalam rumah tangga. Jika sebuah rumah tangga hancur, salah satu penyebabnya mungkin karena ‘ranjang’ yang mulai dingin. Sebuah studi di Jerman menyebutkan bahwa libido wanita cenderung mengalami penurunan setelah menikah ketimbang pria yang cenderung stabil.
Seks sangat berperan penting dalam rumah tangga. Jika sebuah rumah tangga hancur, salah satu penyebabnya mungkin karena ‘ranjang’ yang mulai dingin. Sebuah studi di Jerman menyebutkan bahwa libido wanita cenderung mengalami penurunan setelah menikah ketimbang pria yang cenderung stabil.
Untuk itu,
selalu jadikan seks sebagai prioritas dalam rumah tangga. Cari ide-ide kreatif
untuk bercinta dan lakukan evaluasi rutin. Selain masalah kuantitas, perhatikan
pula kualitas seks agar tetap memuaskan pasangan.
5. Nikah
karena terpaksa
Ketika Anda mulai memasuki usia rawan menikah dan belum punya pasangan, terkadang orang tua sering menjodohkan dan memilihkan pasangan untuk anaknya.
Ketika Anda mulai memasuki usia rawan menikah dan belum punya pasangan, terkadang orang tua sering menjodohkan dan memilihkan pasangan untuk anaknya.
Namun saat
Anda menikah, berkomitmen dan menjalani hari-hari dengan pasangan, Anda merasa
ada yang salah dan terjebak di dalam pernikahan yang tidak Anda inginkan. Biasanya,
pasangan yang mempunyai komitmen akan merasa terjebak dan lebih berisiko
melakukan selingkuh.(detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar